Konsep Desain Arsitektur Tropis Modern: Ciri dan Keunggulannya
Iklim panas dan lembab di Indonesia memang paling pas untuk menerapkan gaya tropis modern ini. Arsitektur tropis modern sebenarnya cukup simpel dan bahan yang digunakan pun lebih mudah ditemukan. Kayu menjadi fitur utama dari arsitektur tropis, ini sekaligus memberikan nuansa santai dan lebih dekat dengan alam dan menambah kesan estetika lebih. Selain itu gaya desain ini bukan hanya untuk mempercantik tampilan, tapi juga melindungi bangunan agar tahan terhadap cuaca ekstrim.
Bangunan Tropis dengan Atap Miring
Tidak hanya di rumah, atap miring juga diaplikasikan di beberapa bandara. Fungsinya untuk melindungi bangunan dari cahaya matahari langsung atau terpaan hujan deras. Biasanya atap miring memiliki skala kemiringan 30 derajat, desain ini juga menggunakan langit-langit jenjang setinggi 2,5 – 3 meter lebih.
Memiliki Banyak Ventilasi
Suhu di dalam rumah harus terjaga dengan baik, jika tidak ini akan memengaruhi perabotan khususnya yang tak tahan suhu lembab atau panas. Pemasangan lubang ventilasi di dinding rumah berfungsi untuk proses sirkulasi udara. Ini juga berguna untuk menghindari serangan jamur pada dinding dan perabotan.
Warna Netral
Pada umumnya rumah tropis menggunakan warna yang selaras dengan alam, seperti putih, coklat, hijau, terakota dan lainnya. Setiap unsur warna ini memberikan kenyaman dibandingkan dengan warna yang mencolok.
Konsep Open Space
Konsep rumah open space tanpa sekat jadi ciri khas yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Rumah tropis nyatanya lebih mementingkan unsur keleluasaan, kebebasan, keakraban tanpa dibatasi oleh sekat-sekat yang akhirnya akan membuat aktivitas terganggu.
Material Alami
Konsep rumah tropis modern adalah kembali ke alam, di mana semua unsur material yang digunakan berupa kayu, bambu, batu alam dan barang-barang daur ulang.